Aku dan Mimpiku dalam Membangun Masa Depan Pendidikan Pertanian Indonesia
Ketika mendengar kata pertanian, mayoritas masyarakat berpikir hanya sebatas kebun, tanah, atau petani. Namun, jika dilihat secara lebih mendalam, terutama mahasiswa yang mengambil fakultas atau jurusan pertanian ini memiliki gambaran yang luas mengenai kata pertanian. Ilmu yang dipelajari selama perkuliahan pun tak menutup kemungkinan memiliki prospek karir yang cerah di industri ini.
Salah satu prospek kerja bagi para mahasiswa yang mengambil jurusan pertanian memiliki peluang untuk menjadi konsultan pertanian. Tugasnya bukan sepele, merekalah yang memberikan berbagai saran di dalam ruang lingkup sektor industri pertanian. Kemudian lulusan dari pertanian juga dapat bekerja di sektor industri pangan yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari.
Tidak hanya sampai di situ, sektor lainnya yang dapat menjadi prospek kerja bagi lulusan pertanian, yakni menjadi seorang pebisnis. Bahkan lulusan dari jurusan pertanian juga dapat menjadi pegawai pemerintahan yang bekerja di dinas pertanian atau perkebunan sebagai PNS.
Sebenarnya, prospek kerja dari jurusan ini masih sangat banyak, seperti ahli peternakan dan pengembangbiakan, peneliti, dosen/tenaga pengajar, industri pengolahan limbah, perusahaan obat hewan, pakan ternak, industri pangan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, pendidikan pertanian di Indonesia tidak hanya dapat membangun masa depan dengan prospek pekerjaan yang cerah dan luas, melainkan juga dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan melahirkan para generasi penerus bangsa yang dapat memajukan pertanian di Indonesia sehingga mampu bersaing secara internasional.
Dengan berbekal pengalaman dan juga ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh calon generasi penerus bangsa ini akan secara optimal menjalankan seluruh prosedur yang ada di dalam pertanian Indonesia agar semakin baik dari waktu ke waktu dan dapat mencapai kemaksimalan kerja dalam bidang pertanian di masa depan (Yulianto, 2016).
Seperti yang kita tahu bahwa pada masa era globalisasi ini seluruh kebutuhan dan keperluan manusia menggunakan teknologi untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pekerjaan. Pertanian dan peternakan pun membutuhkan teknologi agar lebih memudahkan dalam proses bekerja. Dengan pemanfaatan teknologi di dalamnya, pertanian dan pekerjaan lainnya semakin produktif karena hadirnya alat dan mesin canggih. Pemanfaatan teknologi canggih ini produktivitasnya semakin tinggi dibandingkan dengan pertanian tradisional. Selain itu, proses penanaman tanaman di lahan pun akan diselesaikan dalam waktu singkat, pola perawatannya pun akan efisien dan efektif. Sesuai dengan apa yang kita ketahui bahwa dalam penggunaan seluruh bahan pertanian harus tepat, tidak boleh lebih ataupun kurang, mulai pupuk, air, tanah, dan pestisida. Apabila digunakan tidak sesuai maka akan menurunkan kualitas hasil pertanian.
Maka dari itu, apabila menggunakan teknologi, seluruh bahan akan digunakan seefisien mungkin. Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting karena mereka sebagai generasi penerus akan menggantikan peran para pihak-pihak yang terlibat dalam sektor pertanian. Dengan disiplin ilmu yang didapatkan dari perguruan tinggi, dapat diimplementasikan secara langsung di lapangan agar meminimalisir terjadinya kesalahan ketika proses pertanian.
Selain itu, mahasiswa yang memiliki pemikiran lebih modern juga dapat menciptakan kreasi dan inovasi agar pertanian dapat mengikuti era perkembangan zaman, yakni dengan memanfaatkan teknologi digital terutama di negara Indonesia. Salah satunya mengolah dan menghasilkan bahan pangan yang memiliki nilai lebih untuk bahan makanan. Dengan pemanfaatan teknologi digital ini dimulai dari sortasi (pemilihan), pemotongan (teknologi pemotong), pencucian (sterilisasi), pengeringan (mengawetkan), pemanasan, pendinginan, pengemasan, dll.
Seluruh prosedur tersebut tentu akan memanfaatkan teknologi didalamnya sehingga akan menambah nilai dari hasil pangan yang dijadikan sebagai bahan makanan. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari teknologi pangan yaitu memenuhi kebutuhan pangan manusia, meningkatkan kreativitas produsen, mengawetkan pangan, mensterilkan makanan, meningkatkan nutrisi, lebih praktis, mengurangi kerugian sisa makanan, dll. (Sumarno, 2014).
Di masa depan akan dituntut adanya inovasi di dalam bidang pertanian di Indonesia agar dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman. Maka dari itu, dengan memanfaatkan teknologi digital dalam bidang pertanian akan lebih mengefektifkan dan mengefisienkan seluruh pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk mendukung hal tersebut, para mahasiswa wajib diberikan pengetahuan dan ilmu terkait teknologi digital di dalam bidang pertanian di perguruan tinggi sehingga dapat memajukan pendidikan pertanian Indonesia (Lagiman, 2020).
Tidak hanya itu, hal yang harus diutamakan juga terkait kebijaksanaan dalam mengelola pertanian secara berkelanjutan. Dengan adanya pendidikan pertanian ini, diharapkan dapat mengoptimalkan prosedur pelaksanaan pertanian. Oleh sebab itu, pendidikan pertanian di Indonesia menjadi urgensi yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan perekonomian dan juga kesejahteraan masyarakat.