Untuk pertama kalinya, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh melantik dan mengambil sumpah 433 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Aceh. Kepala sekolah yang dilantik merupakan hasil seleksi yang dilakukan Sekda bersama timnya.
Tidak hanya itu, pelantikan secara serentak dengan jumlah 433 kepala sekolah dari 818 unit SMA, SMK dan SLB se-Aceh juga menjadi sejarah baru bagi Pemerintah Aceh. Usai pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut, 818 kepala sekolah se-Aceh juga akan menjalani pembelakan langsung bersama Sekda Aceh mulai besok. Sekda Aceh, Taqwallah, saat membaca sambutan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh pada pelantikan dan pengambilan sumpah 433 kepala sekolah, mengatakan bahwa sebagai salah satu komponen strategis dalam dunia pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk mampu merumuskan kebijakan dan program yang dibutuhkan untuk pengembangan sekolah. “Kepala sekolah merupakan ujung tombak dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di Aceh,” kata Taqwallah saat melantik dan mengambil sumpah 433 Kepala SMA, SMK, dan SLB di bawah Dinas Pendidikan Aceh, bertempat di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (10/1) sore.
“Kualitas pendidikan Aceh masih butuh perhatian ekstra dari kita semua. Apalagi, Aceh saat ini memiliki 818 unit SMA, SMK dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) yang tersebar di 23 kabupaten dan kota,” ujarnya.
Taqwallah menyebut, semua kepala sekolah dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan harus bekerja keras untuk mewujudkan sejumlah target. Salah satunya meningkatkan capaian nilai Ujian Nasional (UN) di tahun 2020.Selain itu, kepala sekolah juga diminta untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan sekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat mendorong pengembangan potensi siswa menjadi kreatif, kritis, komunikatif, kolaboratif, menguasai teknologi digital, dan membentuk karakter.Mereka yang dilantik merupakan kepala sekolah dan calon kepala sekolah yang telah diseleksi melalui kegiatan pemantapan 818 kepala sekolah, dan pertemuan dengan 307 calon kepala sekolah yang digelar Pemerintah Aceh di akhir Desember 2019 lalu. Menurut Taqwallah, kegiatan tersebut merupakan salah satu penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Aceh melalui program unggulan ‘Aceh Carong’.
“Pemerintah Aceh meluncurkan kegiatan ini demi mewujudkan konsep Kepala Sekolah Bersahaja,” kata Taqwallah.
Melalui konsep ‘Bersahaja’ tersebut, sebut Taqwallah, Pemerintah Aceh ingin mewujudkan sekolah yang bersih, rapi, estetis dan hijau (BEREH). Kemudian, membentuk tenaga pendidikan yang sabar dan tekun mencapai target prestasi, sehingga lulusan diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan mendapat pekerjaan.Selanjutnya, memperhatikan kenyamanan, kesejahteraan, dan karir guru, memastikan belajar mengajar tepat waktu serta adanya jaminan belajar bagi kelompok rentan.”Kinerja saudara-saudara nantinya akan dievaluasi kembali untuk melihat sejauh mana tujuan program ini tercapai. Saya menitip pesan kepada saudara-saudara, jangan pernah berhenti berinovasi demi peningkatan mutu pendidikan Aceh yang lebih baik,” ujar Sekda.