
BANDA ACEH – Tiga video pendek karya siswa Aceh lolos sebagai juara tingkat provinsi pada perlombaan bertajuk “Kita Boleh Beda” yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Aceh.
Kepastian itu diumumkan, Jumat (15/7) usai Dialog Film di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh. Sebelumnya, penjurian untuk 16 film karya siswa-siswi Aceh itu dilakukan Kamis (14/7) di Hermes Palace dengan menghadirkan beberapa penilai. Ketiga film pendek itu kemudian dilombakan kembali di tingkat nasional dan akan bersaing dengan video lain karya siswa-siswi dari berbagai provinsi di Indonesia. Ketiga judul film pendek itu antara lain; “Aku Bukan Teroris” karya siswa SMA Negeri Modal Bangsa, Aceh Besar, “Aliran Radikal” karya siswa MAN Tangse, Pidie, dan “Hidup Terasa Indah Walau Berbeda” karya siswa SMA Dayah Perbatasan Minhajussalam.
Koordinator lomba video pendek, Amrina Habibi yang juga Kabid Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan pada Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, kepada Serambi mengatakan, lomba video pendek tersebut diikuti oleh 16 sekolah dari beberapa kabupaten di Aceh.
“Video tersebut telah memberikan gambaran kepada masyarakat bagaimana remaja khususnya pelajar memaknai isu-isu dan bahaya teror sekaligus faham-faham radikalisme yang berakibat terjadinya perpecahan, permusuhan dan disintegrasi kepada bangsa,” ujar Amrina.
Ia mengatakan, seharusnya lebih banyak yang ikut serta dalam perlombaan tersebut, namun beberapa alasan teknis termasuk dukungan dari pihak sekolah dan dinas terkait dalam menyahuti ide-ide kreatif dalam upaya kampanya meminimalisir aksi-aksi radikalisme yang terjadi di tanah air.
Dikatakannya, keikutsertaan 16 film pendek karya siswa tingkat SLTA dan MAN itu sudah memberi gambaran bagaimana pemahaman teroris dan radikalisme.
Acara pengumuman lomba film pendek itu juga dimeriahkan dengan nonton bersama film “Mata Tertutup” karya Garin Nugroho yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan bedah film bersama Mukhlisuddin Ilyas mewakili FKPT Aceh dan Swastika Nohara, penulis skenario film yang terkenal yang seperti film “Romeo dan Juliet”, “Hari Ini Pasti Menang”, “Garuda 19”, Cahaya Dari Timur “Beta Maluku”, dan “3 Srikandi”.
Hadir pada acara tersebut Kepala Sub Bidang Kewaspadaan BNPT, Dr Hj Andi Intan Dulung MHi, Ketua FKPT Aceh, Prof Dr Yusny Saby, dan panitia lokal dari Kesbangpol dan Linmas Aceh.
Foto dan berita : aceh.tribunnews.com