Mitigasi Kebakaran dan Simulasi Penyelamatan diri di SMAN Modal Bangsa
SMAN Modal Bangsa bekerjasama dengan BPBD Aceh Besar melaksanakan Mitigasi Kebakaran dan simulasi penyelamatan diri pada Jumat, 16 Desember 2022.
Dalam sambutannya Kepala SMAN Modal Bangsa, Misra, M.Pd menyatakan bencana adalah takdir dari Allah namun manusia juga turut menjadi pemicu terjadinya bencana.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kita semua tahu dan mampu melakukan tindakan-tindakan preventif apabila terjadi bencana khususnya kebakaran,” ujar bapak Misra.
Ibu Eva Susanti MM selaku koordinator lapangan menerangkan kegiatan ini dihadiri oleh guru, tendik dan para pelajar yang terpilih mewakili masing masing komunitas yaitu Pengurus Ambalan Pramuka, Pengurus OSIS, ketua dan Wakil Ketua Kelas, Ketua Barak dan Pimpinan Sangga putra dan Putri yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana dan Aceh pada tahun 2004 merupakan wilayah terparah terjadinya bencana gempa dan dan disusul dengan Tsunami yang memakan korban ratusan ribu orang akibat ketidakpahaman kita dengan gejala-gejala alam yang telah memberikan sinyalnya kepada manusia untuk segera menyelamatkan diri,” ujar Eva, Penanggungjawab Pramuka Putri GUDEP 02.028 dalam laporannya.
“Bencana yang terjadi bermacam ragam, salah satunya adalah kebakaran yang juga dapat memakan korban dan kehilangan harta benda,” lanjut Eva, yang pernah menjadi peserta TOT Penanggulangan Resiko Bencana untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BNPB bekerjasama dengan Kwartir Nasional tahun 2019.
Sesuai dengan data yang muncul di aplikasi INA RISK, SMAN Modal Bangsa selain berpeluang terjadi longsor, bencana yang sangat dimungkinkan terjadi adalah kebakaran. INA RISK adalah sebuah aplikasi untuk mendeteksi potensi bencana yang terjadi hingga wilayah terkecil tempat kediaman kita. Aplikasi tersebut milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) yang telah disosialisasikan ke seluruh Indonesia sejak tahun 2019.
Pada materi sesi pertama tentang Pramuka Peduli Bencana disampaikan oleh M. Edrijal Aisya. Anggota DKD Kwarda Aceh ini menjelaskan panjang lebar peran Pramuka dalam penanggulangan bencana.
Sementara pada sesi kedua, narasumber dari BPBD Aceh Besar menyampaikan materi penanggulangan kebakaran. “Api dapat dijinakkan dengan cara manual asal tidak panik,” ujar Iqbal Komandan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops).
Pada akhir kegiatan para peserta diajarkan pemakaian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan Simulasi Penyelamatan Diri dari Bencana Kebakaran yang dibimbing langsung oleh personil BPBD Aceh Besar.
Ikut dalam kegiatan simulasi, kepala Sekolah, wakil kepala bidang kesiswaan, wakil kepala bidang sarana prasaran, kepala asrama dan para pembina pramuka.